Jomblo... Malam mingguan dirumah sendirian berusaha melupakan dan menghibur diri, untungnya saat ini sudah ada internet dimana banyak cerita seru yang bisa dibaca, tapi agar anggapan menjomblo bukanlah sebuah bencana atau penderitaan, sebaiknya baca kisah berikut ini yang menceritakan tentang kegagalan seseorang yang berusaha melepaskan title jomblonya.
Boleh jadi pacar, tapi ada syarat
Sebenarnya ini merupakan pengalaman penulis ketika masih remaja yang dengan rasa percaya diri tinggi nembak seorang gadis remaja idamannya.Ternyata ada respon langsung dari si gadis, namun dia mengatakan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, diantaranya :
1. Musti terlihat rajin ke masjid.
2. Tidak harus, namun jika mau antar jemput kesekolah maka akan menjadi nilai plus
Kedua syarat tersebut harus aku lakukan selama 2 minggu, dan jika telah melaluinya silahkan kembali datang pada gadis tersebut, kalau gak salah dengar "Jika selama 2 minggu mampu memenuhi syarat tersebut, silahkan datang lagi kepadaku dan aku akan menjadi pacar kamu".
Dua syarat yang mudah (berteriak dalam hati), meski sebenarnya syarat pertama sedikit menyinggung saya "Dikiranya saya tidak pernah solat kali ya?", tapi tak apa lah, syarat tersebut akan saya lakukan, lagian jika ke masjid kan pasti melewati rumah si dia.
Jomblo mengejar cinta
Perburuan cintapun dimulai, saya melakukan 2 syarat tersebut dengan sungguh-sungguh meski tak pernah melihat si dia tiap kali lewat ke rumahnya saat menuju masjid.
Antar Jemput ke sekolah, ya kami masih sama sama berstatus pelajar, kebetulan saya diberi sepeda motor oleh orang tua karena sudah cukup umur dan memiliki surat ijin mengemudi.
Selama 2 minggu antar jemput, dia hampir tak pernah bisa diajak bicara, hanya tersenyum pada saat saya datang dan bilang daaaah... ketika sudah sampai tujuan.
Terkadang saya harus menjempunya di Mall, di tempat wisata atau ditempat lainnya sepulang sekolah, alasannya hampir sama, Kerja Kelompok, kunjungan sekolah, studi tour dan lain sebagainya.
2 minggu menagih janji
2 minggu telah dilewati, saat itu tepat malam minggu dan saya bersiap untuk menagih janjinya. Karena ingin terlihat romantis, saya membawa setangkai bunga dan beberapa batang coklat yang sudah di kasih pita... anjirrrrr....., kupikir waktu itu cukup keren jika membawa coklat jika mau ketemu pacar. Ya, benar... sekitar tahun 90an lah.Namun, malam itulah akhirnya saya menyedari semua kebodohan yang telah kulakukan, apa yang kurasakan dan kulihat ketika tiba dirumahnya sungguh sangat tidak masuk dalam daftar antisipasi yang sudah saya siapkan sebelumnya.
Malam itu, tepat didepan rumahnya kulihat dia tampil sungguh cantik, kurang lebih 1 meter didepannya ada seorang cowok yang sedang mendengarkan Walkman (kalo gak tahu walkman berarti lahir tahun 2000 ke atas).
Ketika melihat aku datang, dia (gadis pujaanku) terlihat berkata pada cowok didepannya, kemudian si cowok itupun langsung memeluk dengan balasan pelukan dari gadisku. Senyumku yang tadinya sumringah, hatiku yang tadinya berbunga-bunga langsung berubah 3600 derajat, bukan 360 derajat lagi.
Lantas merekapun berjalan kearahku, ya benar berjalan kearahku. Kupandangi wajah gadisku itu yang berlalu dihadapanku sambil berjalan bergandengan tangan dipundak. akupun membalikan badan dan melihat mereka dari belakang berjalan hingga tak terlihat ditelan gelapnya malam.
Jika dia memang suka, pasti tak ada syarat.
Hampa, kecewa, kaki serasa lemas, kalo rambut yang tadinya mohawk ibaratnya langsung lepek, serasa disampar petir ditengah hari dan yang jelas sakit hati.Untungnya saya bukan tipe orang yang suka melakukan tindakan negatif sebagai pelampiasan ketika sedang merasa kecewa, saya hanya pulang kerumah dengan perasaan tak menentu, merenung dan berpikir semalaman mengenai 2 minggu terakhir ini, dan kesimpulannya ialah :
- Selama 2 minggu itu saya bukanlah saya. saya terpaksa untuk menjadi orang lain.
- Selama 2 minggu saya merasa dibodohi
- Selama 2 minggu saya dianggap tukang ojek gratis.
Ketika seseorang telah jatuh cinta terhadap orang lain, terlebih terhadap orang yang mencintai kita, boleh dikatakan tak akan ada syarat yang harus dilakukan. Mereka tak memandang rupa, tingkah Laku atau bahkan harta.
"Gak mau menolak karena takut dia marah?", justru dengan cara inilah (pake syarat-syaratan) orang lain tak hanya sekedar marah, namun membencimu dan mungkin akan abadi membencimu.
Jika memang tidak suka, katakan saja tidak bisa dan katakan secara baik-baik "Aduh, Kakak terima kasih ya sudah mengatakan hal ini pada gadis, tapi mohon maaf kakak, saat ini sepertinya saya sedang fokus belajar". gampang kan?.
Note : Dari Jomblo yang gagal mengejar cinta dan sakit hati
Jika ada yang kamu taksir terus dia minta syarat ini itu, meski itu hal-hal yang membaikkan, tegas saja, "Dia tidak suka sama kamu".
Mampir di blokku ya. siapa tau bisa sharing :)
BalasHapushttps://suka-blaster.blogspot.co.id/search/label/My%20Story