Jika menyimak sebuah film yang berjudul Romy and Michele's High School Reunion, kita bisa melihat bagaimana kepanikan yang melanda mereka manakala mendapat undangan Reuni teman-teman sekolahnya dulu.
Menghadiri acara reuni dengan tampilan sempurna dan mencirikan kesuksesan adalah impian Romy dan Michelle, merekapun mencari ide dan melakukan segala cara untuk mewujudkannya, akhirnya merekapun mendapat pinjaman mobil sport dan mengaku-ngaku sebagai CEO dari perusahaan terkenal.
Namun pada akhirnya semuanya terbongkar pada saat itu juga, Romy and Michelle harus menanggung malu ditengah keramaian acara reuni tersebut, merekapun akhirnya memberanikan menjadi diri sendiri, tampil seadanya sama seperti waktu masih sekolah dulu sementara teman lainnya malah asyik memamerkan kesuksesannya.
Siapa sangka, ternyata mereka malah menjadi orang terfavorit diacara tersebut mengalahkan teman-temannya yang selalu menggembar gemborkan kesuksesan berharap menjadi peserta terbaik dalam acara tersebut.
Reuni, ajang silaturahmi atau ajang pamer.
Sewaktu masih sekolah dulu, mungkin ada yang berasal dari keluarga sederhana dengan kehidupan yang pas-pasan, ada pula yang berasal dari keluarga serba berkecukupan. Dulu juga teman-teman hanya menyukai beberapa teman yang dianggapnya membawa kebaikan, setaraf dan menjauhi teman yang dianggapnya sebagai pengaruh buruk.Nasib memang tak dapat diduga, teman yang dulunya hidup serba susah, pakaian seragam lusuh tiap hari, kini berubah menjadi pengusaha sukses yang rendah hati. Atau yang dulunya merasa lebih baik dari segi kehidupan, kini jauh lebih memprihatinkan. Dulu yang teman dicap nakal ternyata kini baru diketahui bahwa dia merupakan seorang yang memiliki IQ tinggi, dia jadi professor.
Acara reuni seharusnya benar-benar sebuah acara silaturahmi, bukan menjadi acara yang berkaitan dengan sosialitas, tidak memunculkan kesenjangan. Bila perlu, tiap peserta wajib untuk berpenampilan ala waktu dulu, kemudian bertranformasi menjadi penampilannya masa kini, tentunya secara fisikly, not to fashionally.
Gagal dalam kehidupan, enggan untuk reuni
Ada tujuan baik bagi panitia yang bersusah payah menyelenggarakan acara reuni, akan tetapi jika ada peserta yang berambisi untuk diadakan acara reuni biasanya hal itu didasari atas ingin menunjukan jati dirinya saat ini, ada rasa percaya diri tingkat tinggi, mereka ingin menonjol, ingin berbicara diatas stage dan merasa ingin seluruh dunia tahu "ini gue lho". am I right?Semoga saja teman-temanku dulu di SDN Mekarjaya Cisaranten Kulon tidak seperti itu meski mereka telah menjadi orang-orang besar.
- Sekarang gue anggota dewan, wah acara reuni harus jadi nih, gue harus pidato.
- Sekarang gue manajer di perusahaan multinasional, pokoknya reuni harus jadi, gue sumbang deh budgetnya.
- Gue dapet suami pengusaha nih, temen temen harus tahu, pokonya Reuni harus jadi biar gue bisa bawa mobil ku ini.
- Dulu mungkin gue pemalu, pendiam dan pengecut, kini gue jadi public figur. pokonya reuni harus jadi.
- Ogah ah, malu lah gue kan cuma jadi buruh harian, apalagi istri gue kerja jadi asisten rumah tangga.
- Dulu gue terkenal cowok yang perfectionis dalam memilih cewek, melihat istriku saat ini, mau aja datang, tapi enggak bawah anak istri.
- Dulu geu gak bisa ngomong, temen-teman harus tahu kalo sekarang gue pandai merayu... reuni harus jadi.
- Dan banyak lagi yang lainnya.
Reuni memang untuk silaturahmi, meski setiap peserta diperlakukan setara, kesenjangan pasti akan ada dan semua itu kembali pada kita yang harus pandai menyingkapinya, sadar akan konsekwensinya dan atau mungkin menghindarinya.
Konsep susunan acara Reuni alumni sekolah
Berikut ini gambaran atau konsep susunan acara yang mungkin akan bermanfaat bagi anda yang hendak mengadakan acara reuni.Penggunaan dress code sangat penting agar tidak membebani setiap peserta untuk tampil memukau. dan agar nampak setaraf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan meski itu mengkritisi.